Terkait Adanya Dugaan Penyalahgunaan SKAB, Ini Reaksi Ketua DPRD Lumajang
Lumajang Wartapos.id – Eko Adis Prayoga, Ketua DPRD Kabupaten Lumajang memberikan tanggapan berkaitan dengan kemungkinan adanya penyalahgunaan Surat Keterangan Asal Barang atau SKAB yang tidak sesuai ketentuan yang selama ini santer menjadi perbincangan di Masyarakat.
“Itu tentu menjadi atensi dari pemerintah juga DPRD selaku pengawas pelaksanaan teknis di lapangan bagaimana pelaksanaan peraturan itu bisa dilaksanakan dengan baik dan benar,” ujarnya Senin (13/5/2024)
Menurut Eko Adis, Kalau di lapangan ada penyalahgunaan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab itu tentu harus ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karena, itu bisa membuat efek berantai dari pengelolaan tata kelola pasir yang sekian waktu sudah diupayakan untuk bisa tertata dengan baik.
“Penggunaan SKAB kembali oleh para pelaku penyalahgunaan di lapangan itu. Kami sebenarnya sudah sering mengimbau atau memberi arahan kepada mitramitrakomisi yang berkaitan dengan itu untuk supaya itu ditertibkan,” tegasnya.
“Nah, kalau toh memang itu terjadi penyalahgunaan itu harus kita evaluasi. Kita awasi betul, ini memang ada niatan untuk melakukan itu atau memang ada hal-hal lain yang memang, yang menyebabkan itu terjadi. Ini harus di urai persoalan ini, semua harus mempertanggungjawabkan timbulnya persoalan itu sendiri,” imbuhnya.
Lebih lanjut kata Eko Adis, hal ini mungkin menjadi salah satu problem yang menyebabkan pendapatan asli daerah dari sektor Pertambangan Pasir di Lumajang tidak sesuai target yang harapkan selama ini.
“Karena kalau kita lihat, potensinya kan luar biasa tetapi kenyataannya sampai hari ini progres peningkatan iya. Tetapi, masih belum sesuai harapan kita. Nah, itu harus menjadi evaluasi terhadap teman-teman yang ada di lapangan, saya juga ingin mendapatkan laporan dari teman-teman komisi yang membidangi itu. Kendalanya apa, kurangnya sumberdaya dari teman-teman yang di lapangan atau seperti apa. Itu harus kita urai supaya target maksimal yang kita harapkan bisa tercapai,” ungkap Eko.
Disisi Lain Eko Adis juga menyatakan karena kita tahu sendiri posisi titik penambangan kita memang luar biasa banyak dan sumberdaya yang dimiliki oleh teman-teman di pemerintah juga terbatas.
“Nah, itu kadang menggoda oknum untuk melakukan hal-hal yang mungkin dalam tanda kutip kurang tepat,” pungkasnya.
Reporter ; Nizar/Anwar