FokusJatimKriminalSurabaya

Oknum Outsourcing Pemkot Surabaya Diduga Pakai Ijazah Palsu

Ilustrasi

Surabaya, Wartapos.id  – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kebobolan saat perekrutan pegawai honorer (outsourcing). Hal ini berdasarkan temuan adanya salah satu oknum pegawai menggunakan ijazah yang diduga diragukan keabsahannya.

Menurut informasi yang dihimpun, oknum tersebut bernama Fiky Rizkyanto. Saat ini pegawai honorer tersebut bekerja sebagai pasukan di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Sawahan.

Dari data yang didapatkan, Fiky menggunakan sertifikat ijazah S1 program studi ilmu hukum yang dikeluarkan oleh Universitas Kartini. Menurut keterangan dalam ijazah tersebut, Fiky terdaftar dengan NIK 357805071xxx001 dan NIM 160xxx42.

Selanjutnya, Fiky masuk pada 2016 dan dinyatakan lulus pada 21 Juli 2020 berdasarkan SK Kemendikbud No. 0xx/ /0/1986. Semua data tersebut tercantum dalam sertifikat ijazah dengan nomer seri 431/071018-74xxx/XXXlll/2020.

Setelah dilakukan penelusuran di halaman resmi PD DIKTI, ternyata data dalam ijazah tersebut sangat bertolak belakang. Dalam keterangan tercantum bahwa Fiky memang tercatat sebagai peserta didik baru. Namun pada tahun 2019, bukan 2016. Dimana, di semester ganjil dan genap tahun 2019 Fiky tercatat non aktif (tidak kuliah). Sehingga di tahun yang sama akhirnya dikeluarkan oleh pihak Universitas Kartini.

Berdasarkan hal itu, Fiky ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp (WA) dengan nomor 08993356xxx terkait ijazahnya tersebut tidak merespon. Meskipun dari tanda pesan tersebut sudah dibaca (dua centang biru). Bahkan Fiky langsung memblokir.

Kemudian, saat ditemui di kantor Kecamatan Sawahan, Fiky menjelaskan bahwa terkait keterangan di PDDikti, menurutnya pihak universitas belum melakukan perubahan. “Saya sudah telepon dekannya. Katanya memang belum dirubah,” ujar Fiky pada Senin 20 Maret 2023.

Saat disinggung terkait ijazah tersebut apakah asli atau tidak, Fiky bersikeras bahwa ijazahnya asli. Bahkan terkait dengan dirinya kuliah setahun dan bisa mendapatkan ijazah, dengan tegas dia menyampaikan bisa. “Bisa. Dan ijazah itu asli,” katanya.

Sementara itu, Eka, admin akademik dari pihak Universitas Kartini, ketika dikonfirmasi terkait ijazah tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui data dari Fiky Rizkyanto. “Saya tidak mengetahui data yang bersangkutan. Sebab, pihak manajemen yang lama tidak memberikan data mahasiswa yang sudah lulus,” ujar Eka.

Terpisah, Eko Mulyono, komandan regu Satpol PP Kecamatan Sawahan ketika dikonfirmasi terkait Fiky bekerja di satuan yang dipimpinnya membenarkan. “Benar,” singkatnya. (Jay) bersambung ……..

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button