Lumajang

H. Bukasan Wakil Ketua DPRD Lumajang, Makna Dan Arti Hari Pahlawan Nasional

Wakil Ketua DPRD Lumajang, H. Bukasan saat tabur bunga dimakan pahlawan

Lumajang Wartapos.id – Hari Pahlawan Nasional setiap tahunnya selalu diperingati setiap tanggal 10 November, hal tersebut bermakna untuk terus mengingat perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi bangsa dan negara ini.

Wakil Ketua DPRD Lumajang, H. Bukasan menyampaikan bahwa bangsa Indonesia setiap tahun tepatnya di tanggal 10 November selalu memperingati hari bersejarah dimana jasa – jasa perjuangan para pahlawan yang telah gugur mendahului kita untuk merebut kemerdekaan dengan mengorbankan seluruh jiwa dan raga patut kita kenang dan kita teladani.

“Hari Pahlawan itu sebagai bagian dari peristiwa bersejarah pengorbanan pikiran, tenaga dan darah  yang sudah dikeluarkan oleh para pahlawan kita yang sudah gugur mendahului kita yang pada tanggal 10 november ini kita peringati sebagai hari pahlawan, ini dengan makna bahwa kita sebagai Bangsa dan Negara Indonesia, masyarakat Indonesia ini untuk terus mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita,” Ujar H. Bukasan Wakil Ketua DPRD Lumajang dari fraksi PDIP, usai tabur bunga di makam pahlawan Lumajang, jum’at (10/11/23)

“Kita jangan hanya sekedar mengenang tpi kita harus bisa meneruskan arti perjuangannya, kalau beliau beliau berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan maka kita harus berjuang bagaimana agar masyarakat kita bisa mandiri dan bisa berdaulat secara politik serta memiliki kepribadian dalam berbudaya sebagai mana tri sakti Bung Karno,” Imbuhnya.

Lebih Jauh Politisi PDIP Lumajang ini menyampaikan bahwa saat ini perjuangan rakyat Indonesia lebih berat walaupun tidak melawan penjajah melainkan melawan bangsa sendiri, oleh karena itu H. Bukasan meminta agar rakyat Indonesia bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan sesuai kemampuan dan kapasitas masing – masing.

“Tentunya perjuangan kita lebih berat, perjuangan rakyat Indonesia saat ini lebih berat walaupun tidak berjuang melawan penjajah tapi kita melawan bangsa sendiri, oleh karena itu kalau peristiwa sejarah perjungan ini tidak kita peringati maka akan menghilangkan jejak sejarah, jejak perjuangan untuk bisa memerdekakan dan kita harus mampu melanjutkan sebagai mana kemampuan dan kapasitas kita sesuai dengan kompetensi kita agar bisa berjuang dalam kondisi merdeka seperti saat ini,” pungkasnya.

 

Reporter ; Nizar/Anwar

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button