Menjadikan Daerah Yang Maju, HKI Juga Mendo

Sidoarjo Wartapos.id – Menghargai dan melastarikan kebudayaan maupun aset yang bersifat ( pribadi / kelompok ), sangat perlu di jaga, juga di perhatikan. Maka Pemkab Sidoarjo mulai dini, mencatatkan produk produk yang menjadikan ciri khas daerah. Di antaranya kupang lontong, tari Banjar Kemuning, musik Patrol dan udeng Pacul Gowang dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Dirjen Kekayaaan Intelektual Kemenkumham RI. Pagi tadi surat pencatatan inventaris Kekayaan Intelektual Komunal Dirjen Kekayaaan Intelektual Kemenkumham RI diserahkan langsung oleh Plt. Dirjen Kekayaan Intelektual Ir. Razilu M.Si kepada 4 orang komunitas usaha yang didampingi Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP di pendopo Delta Wibawa, Jumat (14/1).
Gos Muhdlor yang biasa di sapa ” bangga empat produk budaya Sidoarjo telah memiliki Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual Komunal. Hal tersebut sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bagi Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya hal semacam ini akan menjadikan pelecut untuk terus mendorong ke depannya, dan berkarya apa yang di miliki terkait keunggulan aset ciri khas untuk semua potensi asli Sidoarjo yang ada katanya.
Dikatakannya ” masih banyak potensi di Sidoarjo ini, yang bisa didaftarkan HKI. Namun usaha untuk mendapat pengakuan itu masih belum optimal. Dirinya akan terus mendorong agar semakin banyak produk Sidoarjo mendapatkan HKI. Apalagi Kabupaten Sidoarjo terkenal sebagai kota UMKM. Minimal satu produk satu HKI, supaya potensi dan unggulan yang ada di Kabupaten Sidoarjo ini tidak di ambil daerah lain ( apalagi di caplok Negara lain ), masih kata Alumni Unair ini.
Sementara itu Plt. Dirjen Kekayaan Intelektual Ir. Razilu mengatakan HKI menjadi indikator utama menentukan peradaban suatu bangsa. Dikatakannya bangsa-bangsa yang maju sangat menghargai kekayaan intelektual. Menurutnya kekayaan intelektual juga menjadi ciri negara maju.
“Di Indonesia kita mulai menata hal itu untuk menghargai kekayaan intelektual,”ucapnya.
Razilu mengatakan sosialisasi maupun seminar HKI akan terus dilakukan. Hal itu untuk mewujudkan Indonesia maju 2024 melalui keberagaman kekayaan intelektual yang dimilikinya. Dikatakannya kekayaan intelektual juga sebagai alat pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut terbukti ekonomi kreatif tidak terkena dampak dari pandemi Covid-19.
“Kalau kita tidak melirik kekayaan intelektual atau bahkan mengkesampingkan keunggulan dan potensi di daerah. Saya bisa pastikan (Indonesia) tidak bisa maju,” karena kita dikenal di manca negara sebagai negara yang punya ribuan keberagaman budaya ucapnya.
Reporter : rif/ kominfo