Surabaya Jadi Pilot Projek PTM, Kendati Dihantui Omicron
Surabaya, Wartapos.id – Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Ajeng Wira Wati sepakat terkait dengan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) Desember 2021 dengan mengacu SKB 4 Menteri yang terbaru.
“Ternyata (setelah) kita baca kembali yaitu tuntutan dari pakar, kita sepakat 100 persen itu berdasarkan kapasitas ruang.” ujar Ajeng, Rabu (5/1).
Sehingga Ajeng mengingatkan pelaksanaan PTM perlu dilakukan asesmen ulang, dengan menghitung kapasitas ruang masing-masing kelas, yang mana hal itu menjadi hak Dispendik untuk merecord ataupun inventarisasi.
“Kemudian juga ada permasalahan mengenai SDM. Kan banyak kita butuh pengawasan dari pihak guru saat kita melakukan PTM. Jadi jika memang 15 (siswa) itu hitungannya tidak boleh 1 banding 15 atau 16 tapi lebih dari itu. Jadi itu juga dihitung dalam proses evaluasi PTM 100 persen.” beber dia.
Ajeng menegaskan bahwa Surabaya sudah jadi pilot projek pelaksanaan PTM. Kendati masih dalam bayang bayang varian baru omicron.
“Barusan kan ada info ada dua dari Surabaya (terpapar). Itu yg kita diskusikan tadi,” ucap Ajeng
Walau anak sudah mendapatkan vaksinasi, dan tingkat penyebaran virus tinggi, namun tingkat kematian menurut Ajeng sangat rendah. Sehingga terang dia bisa jadi pertimbangan untuk pelaksanaan PTM.
“Lagi pula zona di Surabaya cenderung masih rendah. Tapi tadi sudah diskusi soal tracing tetap dilakukan. (Sehingga) PTM sendiri sudah mutlak.” imbuh Ajeng.
Dengan begitu, pihaknya mendukung untuk PTM tetap dilakukan secara bertahap walau tidak 100 persen langsung, sambil menunggu Dispendik memastikan usia 6 sampai 11 secara matang.
“Nantinya kita harus ada pendampingan ortu. Kalau antar jemput itu harus ada pertimbangan dari pihak sekolah. Karena sekolah nanti satgas covid juga ada, jadi nanti hitung bagaimana itu bisa masuk rekomendasi bisa atau tidak.” tandas Ajeng.
Reporter : GT
