Malang, wartapos.id – Sungguh memprihatinkan, Bank Central Asia (BCA) yang merupakan bank swasta terbesar di Indonesia diduga sangat teledor dalam mengisi uang di mesin ATM. Karena uang yang keluar dari ATM kondisinya rusak dan tidak laku dijadikan transaksi jual beli.
Hal ini terbukti adanya keluhan dari nasabah Bank BCA, Suroso (33) warga Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang yang mengambil uang di mesin ATM yang ada di toko indomaret Sumberporong Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Kamis (18/3) sekitar pukul. 17.00 WIB sejumlah 2 juta.
Namun sangat disayangkan ketika uang yang keluar dari ATM banyak yang rusak dan sobek. Bahkan uang dengan nominal 100 ribuan tersebut ada yang ter tambal kertas putih polos.
Dikatakan Suroso, setelah mengambil uang dari ATM BCA yang berada dalam toko indomaret, uang tersebut dibelikan minuman namun ditolak oleh kasir indomaret karena kondisi uang yang memang tidak layak dan cacat parah.
“Saya sempat cekcok dengan pihak kasir, namun untungnya pada saat itu saya masih ada uang di dompet dan cekcok mulut pun terselesaikan” terang Suroso.
Merasa dipermalukan dan dirugikan, berselang 2 jam setelah kejadian Suroso kembali bersama istrinya ke tempat Indomaret. Alhasil ada korban yang sama seperti yang dialaminya atas nama Hari warga Perumahan Malang Anggun Sejahtera.
“Kondisi uang yang diambil dari ATM BCA sama cacat semua dengan tambalan solasi putih senilai Rp.400 ribu” tambahnya.
Mengetahui kejadian tersebut, pria yang juga ketua LSM Penjara Indonesia tersebut langsung mendokumentasikan melalui video dan memanggil pegawai Indomaret agar menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Dan hal itu diakui oleh pihak Indomaret ternyata beberapa menit sebelumnya juga banyak orang yang ngambil uang di ATM tersebut, bahkan uangnya rusak ada yang di tambal kertas berwarna pink atau merah mudah.
“Saya pribadi amat sangat kecewa atas pelayanan pihak Bank BCA kepada kami, kepercayaan kami menjadi pudar setelah uang yang semestinya bisa saya gunakan untuk membeli obat dan kebutuhan rumah tangga harus terkendala” urainya.
“Bukan hanya itu saja ketika saya harus mengalami rasa malu di hadapan orang banyak karena uang tersebut di tolak atau tidak laku di bayarkan” keluh Suroso
Akhirnya pada Jumat pagi (19/3), bersama istri dan ditemani beberapa awak media dan LSM Penjara Indonesia mencoba meminta konfirmasi dan klarifikasi ke kantor cabang pembantu (KCP) BCA Lawang hingga KCU Borobudur Malang, namun hingga saat ini belum ada jawaban yang pasti.
“Dari pagi sampai sore kami harus mondar mandir gak tau anak bisa makan atau belum, mengingat uang yang kami miliki saat ini tidak laku atau tidak layak untuk digunakan” imbuhnya.
Sementara saat Eko, selaku pengawas operasional Bank BCA KCU Borobudur Blimbing Kota Malang kepada media mengatakan akan mengakomodir dan berjanji akan secepatnya menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Kami berjanji akan segera mungkin menindaklanjuti terkait hal ini, serta kami juga memohon maaf kepada nasabah kami khususnya dalam hal ini Bapak Suroso,” tuturnya.
Berkaitan dengan hasil pertemuan bersama pihak Bank BCA, baik dari Kantor Cabang Pembantu (KCP) Lawang maupun Kantor Cabang Utama (KCU) Malang, pihak Suroso berharap agar permasalahan ini segera terselesaikan dan ditemui siapa oknum pelakunya.
Reporter : Dadang