Wakil Ketua DPRD Dan Ketua Kadin Lumajang Soroti Kemiskinan, Pengangguran Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Lumajang

hasil surve /data BPS

Lumajang Wartapos.id – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2019 hingga 2023 angka kemiskinan dan pengangguran belum ada perubahan yang signifikan, hal itu tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Akhmat ST. politis PPP.

“Jadi kami kemarin dari melaksanakan bimbingan teknis dan berdasarkan sumber dari survei BPS ada beberapa hal indikator yang capaian indikator hari ini untuk kabupaten Lumajang, karena kemarin penyajiannya itu 38 Kabupaten/kota itu di sajikan semua, karenakan kami dari Kabupaten Lumajang akhirnya kami mencoba membleteti (red: meneliti ) melihat lebih detail terhadap capaian yang ada di kabupaten Lumajang,  indikatornya di mulai dan diawali dari 2019, 2020,2021, karena ada covid namun tahun 2022 ini tidak signifikan kenaikannya bahkan IPM kita tetap nomer 3, pengangguran kita semakin tinggi, tingkat kemiskinan kita juga semakin tinggi, nah berdasarkan dari hal itu kami mencoba nantinya untuk  menyampaikan kepada pemerintah melalui OPD terkait bagaimana upaya harus di lakukan,” Ujarnya, kemarin (Juma’at,19/05/23)

H. Akhmat ST. Wakil Ketua DPRD Lumajang

“Karena kalau cuma hari ini, mereka itu hanya melaksanakan rutinitas saja terhadap progam dan kegiatan yang ada di OPD ini tidak akan merangsek naik, kalau pengangguran tidak meraksek turun, kemiskinan kita juga semakin tinggi karena konsekuensinya begitu, pengangguran kita semakin tinggi secara otomatis tingkat kemiskinan kita semakin tinggi,” Imbuh H. Akhmat ST yang saat ini mencalonkan diri sebagai DPRD Provinsi Dapil Lumajang – Jember

Wakil Ketua DPRD Lumajang  H.Akhmat ST. berharap dalam hal ini kalau hanya OPD saja yang bergerak ini tidak mungkin bisa, semua tergantung dari pak Bupati, pak Bupati harus memanggil semua stakholder yang ada, kalau hanya retorika saja gak bisa, ini harus ada langkah nyata dan tindakan nyata.

Agus Setiawan, Ketua Kadin Lumajang

Terpisah Ketua Kadin Lumajang Agus Setiawan menyampaikan bahwa dugaan angka pengangguran di Lumajang semakin tinggi akibat dari sektor pertanian yang saat ini pertumbuhannya sedang turun.

“Patut diduga penganggguran semakin tinggi ini akibat sektor pertanian yang sedang drop (turun.red) karena mayoritas penduduk Lumajang bergerak dibidang pertanian dan saat ini pertumbuhan pertanian Lumajang itu minus di 2022 kemarin, otomatis pasti banyak pekerja di sektor pertanian yang kehilangan pekerjaanya, makanya pengangguran meningkat dan kalau ingin pengangguran berkurang ya perbaiki sektor pertaniannya,” papar Agus Setiawan, kemarin (sabtu, 20/05/23)

“5 tahun kebelakang ini pemerintah prioritas pembangunannya di sektor pariwisata, jadi harapan kami kedepan diprioritaskan ke pertanian yang disuport oleh pariwisata;” imbuhnya.

Agus Setiawan mengatakan kalau angka kemiskinan sudah berangsur menurun namun ketimpangan semakin meningkat akibat banyaknya pengangguran.

“Alhamdulillah angka kemiskinan walaupun kemarin sempat naik akibat pandemi sekarang sudah mulai menurun, tapi angka ketimpangan naik karena banyak pengangguran ini ada korelasinya, oleh karena itu harapannya pemerintah kedepan lebih memprioritaskan sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan karena pekerja di Lumajang lebih banyak di sektor tersebut dan sektor tersebut menguasai sekitar 34,3% ekonomi Lumajang,” terangnya.

“Indikator – indikator ekonomi yang ada di Kabupaten Lumajang yang kalu dibandingkan dengan daerah lain diJawa Timur, kita masuk level bawah, pertumbuhan ekonomi kita cuma 4,43 % jauh dibawah kota/kabupaten lain dan itu dibawah pertumbuhan ekonomi Jawa Timur artinya kita dibawah rata – rata Jawa Timur dan dibawah rata – rata Nasional,” tambah pria yang juga mengomandoi organisasi pemuda pancasila.

Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengaku terkait data BPS pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu, hasil survei itu dari sisi mananya.

“Kalau soal data BPS ini kan masih kita evaluasi, kemarin yang viks itu terkait dengan data IPM yang punya progresifitas, nah yang sekarang sedang berkembang itu yang pertama pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran kemudian sektor pertanian, nanti pasti akan kita evaluasi terkait dengan hasil surve itu dari sisi mana, kalau dari sisi jumlah pertumbuhan orang yang datang di Lumajang dengan pertumbuhan angka kerja, nanti kita cek dari sekian banyak peluang pekerjaan itu sektor skill apa unskill,” jelas Bupati Lumajang

“Kalau sektor skill tentu kita enggak bisa menghitung rata-rata tapi kalau unskill baru kita bisa hitung rata-ratanya misalnya nanti cek apakah ada pengurangan tenaga kerja di beberapa industri, industri kita kan naik, nilai investasi kita kan naik, karena industri perkayuan sekarang sudah banyak sub industrinya ada woodpelet, sekarang juga sudah mulai tumbuh permintaan ekspor untuk playwood misalnya, nah ini di sektor mana nanti kita cek” lanjutnya.

Lebih jauh Bupati Lumajang menyampaikan bahwa saat ini sektor pertanian di Lumajang naik, problemnya bukan diproduksinya melainkan dibahan baku dan pupuknya.

“Justru sektor pertumbuhan pertanian ini naik, problemnya sekarang itu bukan soal produksinya tapi akses terhadap bahan baku dan pupuk, produksi naiklah, produksi beras kita naik loh, surplus kita naik loh,” pungkanya.

 

Reporter ; Nizar/Anwar