Jatim

Per Maret, Kader Kesehatan Ancam Colling Down

Surabaya, Wartapos.id – Puluhan kader lingkungan dan kesehatan Kota Pahlawan menyambangi Fraksi PDI Perjuangan, Minggu (27/2). Mereka mengadukan kekecewaannya terhadap kebijakan Pemkot Surabaya.

Melalui forum Discussion Group (FGD), rombongan diterima Dyah Katarina bendahara Fraksi PDI-P DPRD Surabaya. Satu per satu, bunda yang hadir menceritakan beberapa pengalamannya yang rela berkorban demi kesejahteraan maupun kesehatan warga kampungnya di tempat mereka.

“Kalau disesuaikan kebijakan Pak Eri, keluarga kami bisa terbengkalai,” ungkap salah satu kader Sawahan yang enggan disebut namanya.

Bahkan, dalam sampaiannya sempat terselip tangisan karena merasa dikecewakan oleh pihak kelurahan setempat terkait seragam sekolah putranya.

“Yang di atas (Dinas-dinas, Kelurahan dan Kecamatan) mendapat nama baik, tapi kader di bawah terinjak-injak,” ungkap Sita Pramesti, kader dari Mulyorejo.

“Tugas kami berat, padahal sesuai pernyataan Pak Eri di Convention Hall, Kader hanya bertugas membantu, bukan menggantikan tugas Pemerintah,” tegasnya.

Adanya aplikasi ‘Sayang Warga’ pun menjadi keluhan utama para Kader.

“Kader itu berjalan dengan hati, bukan melihat uang. Kami mohon bu Dyah memfasilitasi masalah ini,” ungkap Poerwati, Kader Senior dari Gubeng.

“Bukan rahasia umum, setiap Pemilu juga turut berjuang, “tambahnya.

Para kader sepakat per 1 Maret mau colling down atau tidak akan melakukan kegiatan dulu, hingga ada pembicaraan lebih lanjut, kemudian ada revisi kebijakan.

“Kegaduhan ini bermula sejak ada pengumuman Walikota tentang Kader Hebat Surabaya,” ujar Dyah Katarina yang juga sebagai anggota Komisi D DPRD Surabaya.

Pengumumannya, sambung Dyah nanti ada 3 atau 4 kader per RT yang akan dipilih dan diseleksi sebagai kader terbaik dan menerima insentif 400rb/bulan.

Dyah menyebut, mereka akan menangani semua kegiatan para kader selama ini. “Nah pertanyaannya, kader yang lain dikemanakan, padahal di PKK ada kriteria kader khusus dan kader umum. Basisnya kader ini kan dari PKK?” tanyanya.

Reporter : gatot

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button