

Sidoarjo, Wartapos.id – Polemik antara warga desa dengan aparatur pemerintahan desa kembali terjadi, kali ini terjadi (lagi) di Desa Wage kecamatan Taman Kab Sidoarjo
Hal tersebut timbul ketika warga protes tentang rencana merobohkan tembok pembatas perumahan Wage Asri 2 yang berbatasan langsung dengan tanah makam sekitar perumahan tersebut untuk rencana pelebaran makam
Saat Wartapos berada di TKP (tempat kejadian perkara) sempat mengkonfirmasi Purnomo selaku ketua RT 01 RW 13 mengatakan bahwa hal ini sudah dilaporkan ke Polda Jatim, dengan adanya indikasi usaha pengerusakan tembok pembatas perumahan, karena tembok itu milik warga perumahan Wage Asri 2 yang membangun dan bukan milik desa, ucapnya saat tatap muka dengan Wartapos
Meruntut protes warga sebelumnya tentang pengurukan makam yang berimbas dengan niatan pemerintah desa untuk memperlebar makam dengan merobohkan tembok perumahan tersebut, warga sempat protes keras dengan adanya pengurukan tersebut
Dan perlu di pahami bahwa warga Wage Asri 2 tidak menolak pengurukan makam, namun perlu di lihat lagi bahwa debu dump truck yang berlalu lalang akan membuat rumah rumah menjadi kotor, dan menjadi semakin riskan dengan adanya banyak anak kecil bermain disekitar tempat dump truck hilir mudik.
Berdalih satu persatu angkutan pengurukan makam yang akan masuk ke lokasi, akan tetapi pada prakteknya ada puluhan dump truck yang masuk hampir bersamaan ke lokasi pengurukan, di kala warga menutup akses masuk
Dengan ucapan dan nada tinggi Baher (Bambang Heri Setyono) selaku Kades Wage mengancam akan melaporkan warga ke kepolisian dengan alasan tidak jelas hingga terjadi perdebatan, warga tetap bersikukuh bahwa hari minggu tidak ada kegiatan karena untuk istirahat.
Ada dugaan dari warga terindikasi proyek desa ini di biayai oleh dana pertisipasi perumahan Grand Aloha dengan pengembang PT Sidoarjo Bangkit dengan, dana partisipasi Rp 600 juta dengan kompensasi bila ada warga perumahan Grand Aloha yang meninggal bisa di makamkan di situ, ujar warga yang namanya tidak mau di korankan, menutup pembicaraan.(rif/dra/sun )