

Lumajang, Wartapos.id – Terkait tenggelamnya anak usia 7 tahun di wahana pemandian water park Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) Lumajang hingga menyebabkan nyawa korban melayang, sabtu (30/6) kemarin, hingga saat ini menyisakan sejumlah pertanyaan.
Seperti diberitakan sebelumnya dimana wahana water park KWT Lumajang belum dilengkapi asuransi kecelakaan sehingga terjadinya peristiwa tenggelamnya anak usia 7 tahun putra dari SZ warga Sumberwuluh tidak mendapat klaim asuransi hanya mendapat santunan dari pihak Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Lumajang.
Disisi lain informasi yang kami himpun bahwa wahana water park KWT Lumajang selain belum memiliki asuransi kecelakan juga tidak memiliki penjaga kolam / tim penyelamat yang memiliki keahlian untuk melakukan pertolongan pertama pada korban tenggelam atau kecelakaan yang terjadi.
Tak ubahnya petugas kebersihan, penjaga kolam yang ada di wahana water park KWT Lumajang hanya bertugas membersihkan kolam tanpa memiliki keahlian untuk melakukan pertolongan pertama pada korban tenggelam dan menurut informasi bahkan para penjaga kolam ini tidak pernah diberi pelatihan terkait hal tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang Deni Rohman AP, yang kita hubungi vie telephon untuk mengklarifikasi terkait penjaga kolam yang belum memiliki keahlian pertolongan pertama pada korban, namun teleponnya tidak diangkat, dan kami berusaha menghubungi melalui WA (Whatshap) hanya mendapat balasan “Pada dasarnya temen – temen sudah memiliki keterampilan dan tenaga medis juga sudah ada.” Tulisnya di WA.
Sementara itu bertolak belakang dengan tanggapan Deni Selaku Kepala Dinas Pariwisara dan Kebudayaan Lumajang, Edi Khozaini selaku Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang yang kami hubungi via telepon, rabu (4/7) menyampaikan bahwa untuk penjaga kolam di water park KWT belum memiliki skill dalam melakukan pertolongan pertama pada korban tenggelam.
“Sepengetahuan saya selama ini penjaga kolam belum memiliki skill atau keahlian dalam melakukan pertolongan pertama kepada korban tenggelam, nantinya kami akan memberikan pelatihan melalui Dinas Kesehatan serta pihak lain guna menjadian penjaga kolam yang profesional”. Ungkapnya.
Mantan Kabag Humas Pemkab Lumajang ini menambahkan selain belum memiliki skill dalam melakukan pertolongan pertama pada korban, di wahana water park KWT dan sejumlah obyek wisata di Lumajang belum menyediakan tenaga medis dimana hanya mengandalkan tempat kesehatan terdekat dari lokasi wisata.
“Untuk tenaga medis di obyek wisata juga belum ada kita hanya mengandalkan tempat kesehatan yang dekat area obyek wisata, kedepannya nanti juga akan kami usahan”. Pungkasnya. (Nzr)