JatimLumajang

Melalui Tiga Pilar Desa, Pemkab Lumajang Siap Hadirkan Wilayah Damai

Wartapos, Lumajang

Suasana di Pendopo Agung Pemkab Lumajang
Suasana di Pendopo Agung Pemkab Lumajang

Untuk menjaga stabilitas keamanan dan keteriban masyarakat telah dilaksanakan Komunikasi Aktif antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Desa dengan mengambil tema “Tiga Pilar Desa Siap Menghadirkan Wilayah Damai” yang dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Jalan Alun-alun Selatan Lumajang, kemarin (12/09).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Lumajang Drs. As’at M.Ag., berpesan agar hasil pembangunan berdampak positif. Itu sebabnya, potensi yang ada harus dimaksimalkan . Situasi dan kondisi harus terjamin ketenangan, ketertiban dan ketentramannya. Bahkan, Negara harus hadir  untuk menjaminnya. Apalagi, menjelang Pilkada dan Pilkades, maka harus dijamin aman dalam setiap tahapannya.

Komunikasi aktif ini bertemakan “Siap Menghadirkan Wilayah Damai” yang dihadiri sekitar kurang lebih 615 orang. Pemateri komunikasi aktif tiga pilar desa diantaranya Kapolres Lumajang dan Dandim 0821 Lumajang.

Bupati juga menyampaikan, Forkopimda bersama DPRD dan seluruh kekuatannya, kawan-kawan di kecamatan bersama Camat, Kapolsek dan Kepala Desa, Babinsa dan Babinkantibmas agar ikut menjaga ketentraman dan keamanan Kabupaten Lumjang.

Sementata itu Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, H. Agus Wicaksono S.Sos menyampaikan bahwa dalam penyelenggaraan pemerintah sebagai perwujudan komunikasi aktif pemerintah kabupaten dan pemerintah desa, tujuannya untuk menciptakan pertahanan serta ketentraman dan ketertiban masyarakat. Babinsa adalah aparat pembina hamkamnas dan babinkamtibnas sebagai penegak hukum di wilayah desa. Tiga pilar ini adalah link bagi negara dan bangsa utuk siap menghadirkan wilayah damai. Ketua DPRD mempercayakan babinsa dan babinkamtibnas untuk menjaga stabilitas menjelang pilkades. Menurutnya, pilkades perlu difokuskan yang kemungkinan masih ada perselisihan antarcalon kades, dan berlaku pula pada pilkada dan pilgub. Selain itu, ketua DPRD menegaskan intoleransi dan ideologi nasional saat ini berwarna merah namun khusus daerah Lumajang perlu diapresiasi karena tidak terjadi di Lumajang. Hal ini merupakan hasil sinergitas dan kerjasama untuk menjaga potensi Kabupaten Lumajang. (Nzr/ziz)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button