Bangkalan, Wartapos.id – Debat publik pertama calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Bangkalan Pemilihan tahun 2024 yang di adakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan berlokasi di Gedung Rato Ebu Rabu, 09 Oktober 2024 jam 19.00 WIB berlangsung meriah dan kondusif yang di pandu oleh Mustika Ratna selaku moderator.
Acara tersebut di kemas dalam beberapa sesi di antaranya sesi pemaparan visi misi, tanya jawab dan penutup dari masing-masing pasangan calon (paslon) dengan mengusung tema infrastruktur, ekonomi dan pendidikan Bangkalan.
Pada sesi tanya jawab terkait bagaimana membuat tata kelola untuk mengsingkronkan minimnya APBD kabupaten/kota dengan APBD Provinsi dan APBN agar pembangunan di Bangkalan merata dan tepat sasaran. Pasangan mathur jayus agak menyesalkan jawaban dari paslon 01 dimana akan lebih mudah untuk mendapatkan kucuran anggaran dari APBD provinsi dan pusat mengingat paslon 01 di dukung oleh partai politik yang saat ini duduk di DPRD provinsi dan DPR RI di senayan.
“Alhamdulillah pasangan nomor 01 di dukung oleh partai politik yang lolos di parlemen mempunyai wakil di DPR RI dan partai politik yang mempunyai wakil di DPRD Jawa Timur sehingga kami tentunya mempunyai potensi dan peluang yang sangat besar ketika kami memimpin nanti bagimana kita mengakselerasikan potensi-potensi untuk anggaran yang ada di APBN dan APBD provinsi karena akses untuk kita mendapatkan sumber anggaran dari APBN dan APBD provinsi itu terbuka lebar karena kami mempunyai wakil di DPR RI, “terang Fauzan calon wakil bupati no urut 01.
“Ini sedikit rasis paslon no 1 ini, artinya jika kami di takdir jadi seolah-olah pernyataannya DPR provinsi dan DPR pusat tidak membawa anggaran ke kabupaten Bangkalan, “ungkap Mathur calon bupati no urut 02 menanggapi.
Jayus Salam S.IP selaku calon wakil bupati (cawabub) no urut 02 menyuarakan perihal peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk permodalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat memberatkan karena dengan bunga yang sangat besar kisaran 12℅ sampai 18℅ dimana cawabup no urut 01 menjabat sebagai direktur BUMD pada masa itu.
“Dan BUMD kita di Bangkalan ini bunganya besar, 12℅ sampai dengan 18℅. Sementara kredit usaha rakyat (KUR) hanya 5℅ waktu itu adalah direktur BUMDnya bapak Fauzan, “terang Jayus.
Menurut Mathur untuk memajukan Bangkalan, pemerintah harus ramah investasi dengan menjamin keamanan, kenyaman dan kepastian hukum investor untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). UMKM juga perlu di berikan pelatihan, sarana dan prasarana mengingat konsistensi UMKM penting dalam mengentaskan kemiskinan karena semakin banyak UMKM akan membuka lapangan kerja baru.
Industri kecil menengah (IKM) yg terletak di JL. H. Moh. Noer, Tambak Agung Ba’engas kecamatan Labang bisa di jadikan sarana dan prasarana awal para pelaku UMKM di berikan pelatihan, pendampingan dan edukasi harapannya agar terus bermunculan pelaku UMKM baru yang sudah di lengkapi dengan pembekalan skill dan kemampuan.
“IKM yang kita bangun dengan uang ratusan miliar itu, 6 bulan pertama akan kita coba gratiskan untuk mereka (UMKM) yang sudah punya usaha. Kemudian kita akan mengedukasi memberikan pelatihan kepada calon-calon umkm yang baru ini dengan pendampingan dan pemberian modal mungkin dari bank sentral kita atau dari BUMD kita, “tegas Mathur. (Faiz)