

SAMPANG, Wartapos.id – Ambruknya (robohnya) bangunan sarana wisata Pantai taman “Lon Malang” yang baru saja di bangun di Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, berbau kurang sedap. Dana bantuan senilai Rp 1,8 Milyar yang berasal dari Kementerian Pariwisata tersebut untuk pembangunan sarana dan prasarana di lokasi wisata pantai, namun, hasil pantauan di lokasi wisata diketemukan banyak kejanggalan. Bangunan yang dijumpai dilokasi tersebut terdapat banyak kejanggalan serta terkesan di kerjakan asal-asalan, sehingga belum sampai 6 (enam) bulan bangunan tersebut dibangun sudah ambruk (roboh).
Ketua Mahasiswa Pantura sekaligus Pengunjung wisata Pantai Taman Lon Malang, Sugandar, SH mengutarakan bahwa dugaan penyalahgunaan dana bantuan tersebut sangat kental aromanya. “Ini sangat di sayangkan mas, bangunan ini anggarannya sangat begitu besar dan baru saja di bangun, belum sampai 6 bulan sudah ambruk ini, dan yang di bangun hanya seperti ini saja. Mau di kemanakan uang 1,8 Milyar oleh pengelola pantai ini,” ungkapnya.
Salah seorang Tokoh masyarakat disekitar wisata pantai Lon malang, Dulyadi (34 tahun) mengharapkan agar Kapolres Sampang ikut turun tangan segera untuk mengusut tuntas dugaan korupsi dana milyaran tersebut.
“saya sebagai masyarakat disini sangat kecewa dengan pembangunan pantai ini, dana sebesar itu bukan sedikit itu, 1,8 milyar kalau melihat bangunannya paling dana itu hanya di kerjakan 600-700juta saja pas sisanya uang itu mau di kemanakan.” Ujarnya dengan nada kecewa.
Dulyadi berharap, “Tolong Kapolres Sampang atau Kejaksaan Negeri Sampang segera usut tuntas kasus dugaan korupsi dana besar ini biar ada pelajaran untuk ke belakangnya.” Sambungnya tegas.
Sememtara itu, Kepala bidang (Kabid) Pariwisata Disporabudpar, Ibni Abdi enggan menjawab konfirmasi serta memilih bungkam saat dihubungi melalui Handphone nya, “Maaf mas saya tidak bisa berkomentar tentang hal itu.” Ujarnya singkat.
Hingga berita ini dipublikasikan, Ketua pengelola Wisata Pantai Lon Malang, Tiki, sangat sulit untuk di temui wartawan guna mengklarifikasi dugaan terkait dugaan tersebut.
Pewarta : Hori/Monidin
Editor : Redaksi