

Surabaya, Wartapos.id – Cuitan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa/ Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut tidak ada kemajuan signifikan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Terus mematik respon dari kalangan pemerhati birokrasi pemerintah kota Surabaya Said Sutomo.
Menurut Said, Cak Imin tidak posisi menyerang Wali Kota Tri Rismaharini (Risma). Tetapi, secara implisit mengakui bahwa Kota Surabaya dipimpin Walikota Risma mengalami kemajuan, namun dari persepsi personalnya kemajuan itu blm signifikan.
“Hanya karena masyarakat ada yang telah diliputi oleh sikap kultus individual maka memunculkan spontanitas sikap reaktif yg emosional yang seharusnya tidak perlu untuk ditanggapi secara sewot,” kata Said Sutomo ini.
Karena, pertumbuhan pembangunan Kota Surabaya baru, lanjut Said, dirasakan sera signifikan memang pada saat era Walikota Poernomo Kasidi. Pohon- pohon di tengah jalan itu skrg memberikan keteduhan semua itu ternyata tanaman peninggalan era Walikota Poernomo Kasidi.
“Termasuk berdirinya Gedung Tunjungan Plaza (TP), Plaza Surabaya, WTC, DTC dan lain-lain, berdiri di era Walikota siapa?. Di era Walikota Poernomo Kasidi,” tandas Said yang juga Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim ini.
Mgkn dari sisi ini, menurut Said, melihatnya barang kali akan lain cerita jika Kota Surabaya di era Walikota Bambang Dwi Hartono ke Risma telah membangun, infrastruktur jalan di tengah Kota Surabaya yang mengintegrasikan antara daerah-daerah Gerbang kertasusila plus Bandara Juanda.
Sehingga masyarakat dari Sidoarjo yang ingin ke Madura tidak perlu masuk Kota Surabaya. Begitu sebaliknya, masyarakat Madura berkeinginan ke Gresik, Lamongan, Mojokerto dan Sidoarjo tidak perlu masuk Kota Surabaya.
Mungkin itu jadi solusif, sehingga tidak menambah kemacetan lalu-lintas dalam kota. Jika ini, kata Said, yang terjadi maka publik tentunya akan menilai bahwa kemajuan pembangunan Kota Sirabaya sangat signifikan dengan tanpa menafsirkan keberhasilan pembangunan yang sudah ada sekarang.
Sembari mengingatkan, Said kemudian menerka termasuk pembangunan jembatan flyover Wonokromo di era siapa? yang mampu menyelamatkan kebanyakan orang terjebak genangan banjir di depan Rumah Sakit Islam (RSI)? Tentu Walikota Poernomo Kasidi.
“Mungkin itu maksud ungkapan hati dari seorang Cak Imin yang perhatian terhadap kemajuan kota Surabaya. Jadi cuitan Cak Imin itu ngak perlu di sewoti, anggap ini bagian dari relaksasi evaluasi bagi Walikota Risma,” pungkas Said ini.
Diketahui sebelumnya, Cak Imin mengunggah gambar foto yang menunjukkan sebuah kota dengan pemandangan rumah dan bangunan yang berdempet-dempetan di Twitternya, @cakimiNOW, Sabtu, 15 Februari 2020. Dalam cuitannya, Wakil Ketua DPR itu menulis soal Surabaya yang tak ada kemajuan signifikan.
“Surabaya, kota sejarah dan legenda… Tapi kok gak onok kemajuan yang significant ya?” tulis Cak Imin.
Beberapa jam usai cuitan pertama, Cak Imin kembali mem-posting tulisan yang kembali menyinggung Surabaya. “Surabaya bisa disebut kota maju karena apa aja? Contohnya rek?,” berikut tambahan cuitannya.
Editor : Redaksi