Komisi III Gelar Hearing Mencari Solusi Bagi Masyarakat Yang Terdampak TOL SOKER

Nganjuk, Wartapos.id – Bertempat diruang rapat paripura DPRD Kabupaten Nganjuk Jum’at ( 11 Mei 2018 ) Komisi III DPRD Kabupaten Nganjuk menggelar hearing Bagi Masyarakat yang terdampak TOL Soker PT Wika atau Forum Desa terdampak pekerjaan TOL Soker ( FDTPTS). Hearing ini dipimpin langsung oleh ketua Komisi III DPRD Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Tjahjono, A.Md wakil ketua M. Fauzi Irwana, SE, KRT Nurwandi RH, Muh Nur Deanuri, nampak hadir Kepala OPD Dinas Pekerjaan umum dan penataan raung (PUPR) Fajar Djudiono, Perwakilan Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang Provinsi Jawa Timur, Kepala Desa Kutorejo Kecamatan Bagor, Kepala Desa Mojorembun Kecamatan Rejoso, Kepala Desa Sukorejo Kecamtan Rejoso dan tokoh masyarakat dari setiap desa masing-masing.
Kepala Desa Kutorejo mengatakan desa kami merasakan dampak dari kendaraaan besar dump truk tronton yang melewati melebihi tonase akibatnya jembatan gorong-gorong mengalami keretakan, memang ini program pemerintah kami mewakili masyakarak Kutorejo Kecamatan Bagor untuk mengurangi muatan truk tronton yang besar apalagi ini mau bulan suci romadhon seperti biasanya hari Raya Idul Fitri masyarakat kami silahturahmi kepada saudaranya mohon jalan yang rusak mohon untuk segera diperbaiki, Kepala Desa Mojorembun kami sangat mendukung Program Nasional pekerjaan jalan Tol mohon menjadi perhatian penting selain dampak kesehatan, dampak sosial masyarakat pekerjaan jalan yang selama ini rusak, ini SOP atu standarnya di beton atau di Aspal di jalan yang rusak, tapi kenyataan ditambal dengan urukan tanah kalau hujan menimbulkan becek kalau kemarau menimbulkan debu ini yang perlu di koreksi.
Kepala Desa Sukorejo Kecamatan Rejoso Andri Setyo.P mengatakan penghentian dump truk tronton digantikan dum truk kecil pengamatan FDTPTS pemakian dump tronton oleh PT. Wika telah menyebabkan kerusakan parah kapasitas dump truk tronton yang hanya 24 ton dilapangan di isi penuh dengan perkiraan tonase mencapai 40 ton hal ini menyebabkan banyak ruas jalan sepanjang perempatan Guyangan sampai Desa Mojorembun rusak, menyebebkan rusaknya infastruktur plengsengan saluran irigasi sepanjang desa Sukorejo yang berbatasan langsung dengan jalan yang dilalui dump truk tronton mengalami kerusakan parah, gorong-gorong depan SDN Sukorejo dan masjid desa Sukorejo Kubah nya mengalami keretakan jembatan kecil di selatan pasar kerep kidul semakin rusak dan beresiko tinggi menyebabkan kecalakaan, jembatan yang dulunya datar dengan ruas jalan yang lain sekarang menjadi lebih tinggi dilapisi dengan urukan sirtu paling atas plat besi tentunya ini menyebabkan kecelakaan bagi pelintas jembatan diatasnya, jembatan desa Kutorejo merupakan jembatan paling vital yang menghubungkan wilayah Rejoso dan Kecamatan Bagor ini terancam abruk dikarenakan kelebihan tonase telah terjadi kecalakaan ini sebabkan jalan yang rusak parah dan perilaku sopir dump truk tronton ketika muatan kosong.
Perwakilan PT. Wika yang mengikuti hearing hanya nanti saya sampaikan keatasan kami “hal ini ditanggapi oleh KRT Nurwadi RH anggota komisi III kami minta penjelasan resmi yang namanya proses pengerjaan jalan tol dari awal sampai selesai itu tidak berdiri sendiri pasti ada namanya MOU dengan dinas terkait dengan pihak kontraktor ataupun PUPR Provinsi, kepada Dinas Perhubungan Daerah kami minta yang tegas aturan muatan lebih atau tidaknya, proses pengangkutan tanah urug ini mengalami proses yang panjang ada pembangunan bendungan Semantok pembangunan Tol kertosono-Trenggalek kira-kira 7 tahun kedepan gak selesai, makanya DPRD Kabupaten Nganjuk sudah merancang peraturan daerah (perda) tentang pengangkutan tanah urug dua sampai tiga bulan kedapan akan selesai kami minta kepada Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk untuk memberi kejelasan kenapa drump truk melebihi tonase dibiarkan, diteruskan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Nganjuk Fauzi Irwana, SE, kami sudah sampaikan kepada kepala Desa masing-masing yang terdampak kerusakan baik saluran drainase, jalan, gorong-gorong kami sebenarnya sudah memusyawarahkan lewat banmus, hearing ini kita lanjutkan sampai pimpinan PT. Wika hadir dampak dari dump truk sangat luar biasa sekali dari asab debunya, hal ini bertanggung jawab pelaksana kegiatan ini seharusnya setiap minggu ada perbaikan ini program Nasional kita harus dukung Kabupaten Nganjuk ini paling lambat sendiri paling bayak permasalahanya drump truk sementara ini berenti dulu sampai waktu yang ditentukan “tutur komisi III DPRD Nur Daenuri”. ( Adv / Uzi )