IEA Bangkalan akan kawal Ambulans hingga Rumah Sakit tujuan.

Bangkalan, Wartapos.id – Bangkalan patut berbangga atas lahirnya Komunitas yang menamakan dirinya sebagai Indonesian Escorting Ambulance (IEA) Kabupaten Bangkalan. Bertempat di Kandang kopi Jalan RE. Martadinata, Ring road barat, Bangkalan, komunitas IEA Bangkalan mengadakan acara bincang santai dengan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangkalan, Drs. Fathur Rahman Said SH serta wartawan yang kebetulan berada ditempat tersebut pada Jum’at (31/05/2019) malam.

Dalam bincang santai tersebut, ketua IEA Bangkalan, Cahya Yuliadi utama menyampaikan kalau IEA yang ada di pusat, Jakarta sudah mulai sejak tahun 2017 sekitar bulan Oktober.

“Awalnya itu hanya beberapa orang di grup WhatsApp (WA) membantu jalannya ambulans yang terkena macet sampai ke rumah sakit tujuan,” ujar Yudi (sapaan akrab ketua IEA)

“Awalnya hanya dari wa grup saja, tiba-tiba banyak orang yang ingin sekali bergabung, sekarang sudah ada lebih dari 80 koordinator wilayah (korwil) dengan jumlah total 2000 orang anggota. Untuk yang di Bangkalan sendiri kita masih baru berdiri kurang lebih 3 mingguan yang lalu. kalau saya pribadi, saya ikut juga yang di Surabaya sebelum ada yang di Bangkalan ini,”papar Yudi menjelaskan.

Yudi menyampaikan bahwa Escorting atau pengawalan tersebut berasal dari berbagai profesi dan latar belakang. “Masyarakat umum bebas untuk ikut organisasi kita,” ujarnya.

“Dalam pengawalan, kita sudah bekerjasama dengan supir (driver) ambulans dari puskesmas, Rumah sakit swasta dan negeri,” imbuhnya.

Yudi kemudian menyampaikan hasil audiensi dengan Kapolres Bangkalan yang pada waktu itu di dampingi oleh Kasatlantas bahwa masih diperlukan pembuktian kembali mengenai kepekaan masyarakat Bangkalan terhadap ambulans.

“Besok (Sabtu, 01/06/2019) kami diskusikan kembali dengan Kasatlantas Polres Bangkalan mengenai tingkat kepekaan masyarakat terhadap ambulans,” tutur Yudi yang lantas menceritakan pengalamannya saat melakukan pengawalan (Escorting) di wilayah Kecamatan Galis, menuju Rumah sakit di Surabaya yang seharusnya perjalanan dapat ditempuh selama 1 hingga 1,5 jam menjadi hampir 3 jam perjalanan, sedangkan kondisi pasien dalam ambulans tersebut sedang kritis.

Menurut Yudi, angggota IEA dalam melakukan pengawalan (Escorting), menggunakan etika meski tidak menggunakan sirine agar tetap bisa melakukan pengawalan ketika ada yang menutupi jalan,”Kita akan meminta secara halus untuk membuka jalan, kita beri kode kepada driver di depan agar melihat kebelakang bahwasannya ada lampu rotator merah yang menandakan emergency. Setelah diberikan jalan, kita acungkan jempol sebagai tanda terimakasih,”paparnya.

Selama arus mudik dan arus balik lebaran idul Fitri 2019 ini, IEA Bangkalan menempati posko bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangkalan di Jalan Raya Tangkel, Kecamatan Burneh, Bangkalan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Bangkalan, Drs. Fathur Rahman Said SH, yang akrab dengan sapaan “Jimhur Saros” menyampaikan dukungannya serta akan membantu kegiatan yang bersifat kemanusiaan seperti Escorting tersebut.

“Kita akan bantu dan upayakan semampu kita agar adik-adik Escorting Ambulans ini bisa menjalankan misi kemanusiaannya,” tutur Jimhur.

Jimhur lantas menyampaikan,”Barangkali ada rekan wartawan yang akan ikut bergabung dengan IEA Bangkalan, dipersilahkan asalkan sudah punya SIM dan STNK kendaraannya ada, alias suratnya lengkap,” sambungnya.

Bincang santai ditutup dengan pesan- pesan dari Ketua PWI Bangkalan kepada anggota IEA Bangkalan agar selalu mengutamakan keselamatan dan tetap santun di jalan. (San)